“tidakkah aneh? Ini sudah hampir satu jam dan mereka belum kembali?” tambah laki-laki itu. Membuat Nita menatapnya lekat dan merasa takut.
“ahahaha... kamu ini bicara apa? Sudahlah tunggu saja. nanti juga mereka kembali.” Kata Nita sambil tertawa ngeri. Tapi hatinya merasa khawatir karena sepertinya yang dikatakan laki-laki ini ada benarnya juga.
“ayo keluar dari sini. Bawa formulir itu.” Kata laki-laki itu sambil menarik tangan Nita.
Nita hanya menurutinya dan berjalan disamping laki-laki tadi. Nita memperhatikan sekitar, tapi tidak ada siapapun. Mereka mencari ruang penyimpanan barang tadi. Dan ruangannya sudah kosong tidak ada apapun. Nita menatap ruangan tersebut dengan mata nanar.
“a...apa?? apa yang terjadi? Kemana barang-barang yang tadi ada disini?” tanya Nita dengan wajah ketakutan.
Laki-laki itu menatap Nita lekat. “aku rasa firasatku benar. Mereka penipu. Kau tidak tahu penipuan semacam ini?” tanya laki-laki itu sambil menatap Nita dengan tatapan iba.
“Aaaahh!! Aku ditipu!” kata Nita sambil berteriak. “ah tidak! Pasport dan ponselku ada tas!” Tambah Nita sambil memegangi kepalanya. “Ah! Yasudahlah!” Lanjut Nita berusaha tenang.
“hey! Reaksi macam apa itu? Kau baru saja kehilangan pasport dan ponselmu. Kau kehilangan itu di negeri orang dan kau mengatakan ya sudahlah?” kata laki-laki itu heran melihat Nita.
“ah! Aku membawa uangnya di tas ini. Aku membawa uang yang cukup untuk tiga sampai empat minggu kesini.” Kata Nita sambil tersenyum dan menunjuk tas punggung kecilnya.
“ah iya. Aku pikir tasmu itu kau isi dengan pasport dan ponselmu. Tapi kenapa terlihat cukup penuh jika isinya hanya dompet?” tanya laki-laki itu sambil menatap tas Nita heran.
“oooh! Aku memasukan beberapa pakaian dalamku ke tas ini.” Kata Nita sambil tersenyum lebar merasa bangga.
Comments (0)
See all