“hari ini aku benar-benar tidak beruntung. Tapi aku bertemu laki-laki tampan yang berniat menolongku. Yah~ sedikit hal baik setidaknya hadir. Jadi aku tak boleh mengeluh.” Kata Nita yang mencoba berpikir positif.
“omong-omong kemana aku harus pergi ya? Kenapa tempat ini sepi sekali.” Kata Nita baru menyadari hal itu. Nita berjalan pelan menyusuri jalan. “ah apa aku harusnya ke sebelah sana ya?” lanjutnya sambil berbalik arah ketempat sebelumnya.
“hey Nita Lia!” panggil seseorang.
Nita menoleh ke arah sumber suara. “ah? Kenapa kamu ada disini? Bukankah kamu tadi sudah pulang?” tanya Nita heran melihat laki-laki tadi.
“kau tersesat ya?” tanyanya sambil menatap Nita lekat.
“ahahaha... bukan tersesat. Aku hanya tidak tahu jalan mana yang harus aku ambil.” Kata Nita sambil tertawa kecil.
“itu sama saja. dasar.” Katanya dengan nada sedikit kesal. “ya sudah ikut aku.” Tambahnya.
Nita mengikuti laki-laki itu dan berjalan di belakangnya sambil menatap sekeliling. Matanya mengamati setiap sudut tempat yang ia lalui tanpa mengucapkan apapun pada laki-laki itu. Ia mengikutinya tanpa ragu. Sesekali ia menatap punggung laki-laki itu. Dan ketika laki-laki itu menoleh padanya, Nita hanya tersenyum pada laki-laki itu. Laki-laki itu hanya terheran melihatnya.
Sejam setelah mereka berjalan, mereka menemui jalan raya besar. Kemudian laki-laki itu mengajak Nita naik bus. Nita hanya mengikutinya kemanapun laki-laki itu pergi tanpa mengatakan apapun.
“hey! Tak ada yang ingin kau katakan?” tanya laki-laki itu padanya. Nita hanya menggeleng dan tersenyum pada laki-laki itu. Ia menatap keluar jendela bus dan memperhatikan jalan, toko-toko dan orang-orang yang berlalu.
Comments (0)
See all