“aku sudah mempelajari cara hidup disini. Jadi kurasa cukup.” Kata Nita sambil tersenyum.
“baiklah. Terserah kau saja. Aku lelah sekali hari ini, aku akan mandi dulu. Setelah itu kau boleh pakai kamar mandinya jika kau ingin mandi.” Kata laki-laki itu sambil beranjak dari sofanya.
Nita menatap laki-laki itu heran. “dia baik sekali.” Ucapnya pelan. Kemudian Nita beranjak dari sofa itu dan melihat-lihat ruangan itu.
“ini benar-benar tempat yang besar. Apa dia tidak bosan ya tinggal di tempat seperti ini sendirian?”
“kau sedang apa?” tanya laki-laki itu pada Nita sambil mengelap rambutnya yang basah dengan handuk.
“ah aku hanya sedang melihat-lihat. Tempat tinggalmu rapi dan bersih sekali.” Kata Nita
“yah, aku punya banyak waktu untuk merapikan dan membersihkan rumahku.” Kata laki-laki itu sambil memberikan baju bersih pada Nita.
“sebaiknya kau mandi. Ini pakaian lamaku, tapi cukup bersih untuk kau pakai.”
“terima kasih.” Kata Nita sambil menerima pakaian itu.
“kamar mandinya ada disana.” Kata laki-laki itu sambil menunjuk kamar mandinya.
Nita mengangguk paham dan berjalan menuju ke kamar mandinya. Setelah sekitar lima belas menit ia keluar dari kamar mandi dan menuju ruang tengah dan kembali duduk di sofa. Ia tak melihat laki-laki itu disana.
“oh kau sudah selesai?” kata laki-laki itu pada Nita.
“ah iya. Bajunya agak kebesaran.” Kata Nita sambil memegang ujung bajunya.
“ya, tapi itu cocok untukmu. Itu sudah terlalu kecil untukku. Jangan salahkan bajunya. Kau saja yang terlalu kecil.” Katanya sambil menunjuk Nita.
“kamu habis dari mana?” tanya Nita.
“aku tadi keluar untuk membeli makan malam. Bagaimana keadaanmu?” tanyanya.
“aku? Aku baik-baik saja. terima kasih sudah meminjamiku pakaian dan kamar mandinya. Kamu baik sekali. Bagaimana aku berterima kasih padamu dan bagaimana membalas kebaikanmu?” kata Nita sambil menatap laki-laki itu lekat.
“kau tak perlu berterima kasih atau membalas apapun. Kemarilah, ayo makan dulu.” Kata laki-laki itu sambil menaruh makanan di meja makannya.
“makanlah!”
“terima kasih.” Ucap Nita padanya.
“unnn... boleh aku bertanya?”
“apa?” kata laki-laki itu.
“kamu masih SMA? Boleh aku tahu siapa namamu?” tanya Nita yang menatap laki-laki itu lekat sambil kemudian menyantap makanannya.
“em?! SMA?” ucapnya bingung.
“ah itu, kau melihatku berpakaian seperti anak SMA? Tapi aku bukan anak SMA dan aku sudah lulus kuliah tahun ini. Tadi itu aku berpakaian seperti itu karena itu merupakan pekerjaanku.”
“pekerjaanmu?” tanya Nita bingung.
“Ya. Kenapa kau bingung begitu? Ah iya namaku Huang Ta. Panggil saja seperti itu.” Katanya sambil melirik Nita sekilas.
Comments (0)
See all