“Huang Ta? Kamu bukan orang Jepang? Orang China?” tanya Nita bingung.
“itu nama pemberian nenekku. Sama seperti kau, nenekku orang China. Ibu dari ayahku orang China dan Ayah dari ayahku orang Jepang. Ibuku orang Jepang asli. Ah! Sepertinya penjelasanku membuatmu bingung.” Jelasnya.
“aku mengerti kok. Itu artinya Ayahmu berwarga negara Jepang bukan? Dan kamu juga berwarga negara Jepang bukan? Apa kamu tidak punya nama jepang?” tanya Nita yang masih terlihat bingung.
“kenapa kau ingin tahu itu?” tanya Huang Ta pada Nita.
“maaf apa aku terlalu banyak bertanya? Aku hanya ingin tahu tentang orang yang menolongku. Itu saja. maaf jika kau tidak suka dengan itu.” Ungkap Nita sambil menundukkan kepalanya merasa tidak enak karena terlalu banyak bertanya.
Huang Ta terdiam menatapnya. “hey, apa kau tidak merasa curiga padaku? Apa kau selalu mengikuti orang begitu saja tanpa berpikir panjang?” tanyanya tiba-tiba.
Nita menatapnya bingung “kamu tidak terlihat jahat. Jadi aku mengikutimu begitu saja.” jawab Nita tanpa ragu.
“aku rasa bagimu semua orang baik. Makanya kau tertipu.”
“dan juga, aku membawamu kerumahku. Bagaimana jika aku melakukan sesuatu yang buruk padamu? Apa kau tidak khawatir atau takut padaku?” tanya Huang Ta.
“memangnya kamu akan melakukan itu?” tanya Nita dengan wajah polosnya.
Huangta terdiam menatapnya, ia merasa aneh sekali masih ada gadis seperti itu di jaman seperti ini. Seharusnya dia merasa tak nyaman atau khwatir. Tapi wajahnya terlihat tenang-tenang saja seperti itu.==
“Huangta, aku rasa kalau kamu orang jahat, kamu tidak akan bertanya seperti itu padaku. Jadi aku yakin kamu tidak akan melakukan hal jahat padaku.” Kata Nita sambil tersenyum tenang pada Huangta.
“yah tidak tau ya, aku ini laki-laki dan kau perempuan. Jadi aku tidak bisa menjamin kalau aku tidak akan melakukan apapun padamu malam ini.” Ucap Huangta sambil melirik Nita dan tersenyum jahil. Nita hanya menatapnya dan tersenyum.
“biar aku saja yang mencuci piringnya. Kamu sudah baik sampai memberiku makan gratis dan menginap seperti ini.” Kata Nita sambil menghampiri Huangta yang akan mencuci piring.
“ah ya, baiklah. Aku lelah sekali hari ini. Jadi aku akan langsung tidur. Kau bisa tidur di sofa atau kau butuh futon untuk tidur?” tanya Huangta sambil meregangkan tubuhnya.
“aku tidur di sofa saja. terima kasih banyak ya Huangta.” Kata Nita sambil mencuci piring.
“aku akan taruh selimutnya di sofa. Segeralah tidur. Mengerti!” ucap Huangta sambil berlalu. Nita mengangguk tanda paham.
Malam itu Nita menginap di tempat tinggal Huangta tanpa memikirkan hal apapun. Ia merasa sudah sangat lelah karena hari ini tidak berjalan dengan baik. Bahkan hal buruk sudah menimpanya. Jadi dia hanya akan tidur dan bangun pagi untuk pergi mencari tempat menginap.
Comments (0)
See all