Javas mengembuskan napas berat seraya mengeja kata demi kata sapaan perkenalannya. Jika bukan karena Bapak yang memaksa untuk bersosialisasi dengan teman sebaya—jika tidak bisa di dunia nyata, setidaknya lakukan di dunia maya, begitu katanya—yang seketika disetujui oleh Papa tanpa menanyakan lebih dulu apakah Javas ingin melakukannya atau tidak, Javas takkan bersusah payah menggunakan akunnya yang telah didaftarkan oleh sang Papa ke forum Sahabat Pena.
| Javas sedang mengetik . . .
Hello, there. My name is Javas, I'm 8 years old.
Tidak ada balasan meski pesannya telah dibaca. Mungkin temannya ini tidak berbahasa Inggris. Javas membuka piranti penerjemah dan mencoba menyapa dalam bahasa lain.
| Javas sedang mengetik . . .
Guten tag
Bonjour!
Buon giorno
Здравствуйте
नमस्ते
ألسّلام عليكم
您好
안녕하십니까
Javas hendak menerjemahkan dalam bahasa lain lagi, jika saja indikator tersebut tidak muncul di layarnya.
Seseorang sedang mengetik . . . |
안녕하세요
(halo)
| Javas sedang mengetik . . .
선생님의 한국인입니까?
(Kamu orang Korea?)
Seseorang sedang mengetik . . . |
아니요, 나는 인도네시아 해요입니다.
현재 한국에 머물고.
(Tidak, aku orang Indonesia,
saat ini menetap di Korea.)
| Javas sedang mengetik . . .
Benarkah? Kebetulan sekali aku juga
orang Indonesia. Bisa berbahasa Indonesia?
Seseorang sedang mengetik . . . |
Sedikit bisa.
| Javas sedang mengetik . . .
Apa yang kamu lakukan di Korea?
Seseorang sedang mengetik . . . |
Ayahku di Universitas Kyung-Hee
mengambil program doktoral.
Beliau di Research Institute of Science for Human Life
sebagai salah satu tim peneliti.
| Javas sedang mengetik . . .
Berapa usiamu?
Seseorang sedang mengetik . . . |
Usiaku di Korea delapan tahun.
| Javas sedang mengetik . . .
Maksudnya?
Seseorang sedang mengetik . . . |
Aku lahir pada 2128.
Orang Korea hari ulang tahun menghitung
dari sejak kandungan.
Jadi usiaku tujuh tahun yang semestinya.
| Javas sedang mengetik . . .
Ah, aku mengerti. Usiaku 8 tahun.
Aku lahir 2127.
Aku lebih tua satu tahun darimu.
Seseorang sedang mengetik . . . |
네
(Ya)
|Javas sedang mengetik . . .
Siapa namamu?
Seseorang sedang mengetik . . . |
Dahayu Agnimaya. Panggilan Hayu.
| Javas sedang mengetik . . .
Namamu sangat Indonesia sekali.
Aku Javas Savian.
Javas sedang mengetik . . .
Karena tadi kamu sudah cerita soal
ayahmu, sekarang gantian aku.
Javas sedang mengetik . . .
Bapak seorang pengajar di
University of Edinburgh bidang
Robotics and Autonomous Systems.
Seseorang sedang mengetik . . . |
Keren. Lalu ibumu?
| Javas sedang mengetik . . .
Aku tidak punya Ibu,
aku punya Bapak dan Papa.
Papa bekerja di bidang data
dan pengarsipan dokumen untuk
Pemerintah Skotlandia.
Javas menghela napas panjang, ia ingat bapaknya pernah berpesan bahwa keluarga mereka memang unik. Begitu pula dengan proses kelahirannya, tetapi tidak semua orang siap mendengar cerita ini. Beberapa orang dari belahan dunia yang lain mungkin masih belum siap menerima konsep keluarga mereka dengan mudah. Sebabitu, ia harus berhati-hati menceritakan tentang itu pada orang yang baru ditemuinya, bahkan terhadap teman sekelas di sekolah sekalipun. Kini ia sedang harap-harap cemas menunggu respons Dahayu. Dahayu adalah teman internasional pertamanya, bagaimana pun juga, kesan pertama itu penting. Ia bisa sekaligus membuktikan pada Bapak dan Papa bahwa ia bukannya tidak bisa mencari teman, ia hanya membutuhkan waktu dan orang yang tepat untuk bersosialisasi.
Seseorang sedang mengetik . . . |
Wow.
Seseorang sedang mengetik . . .
Seseorang menghapus ketikan . . .
Dahayu sedang mengetik . . .
Kamu dan keluargamu pasti
banyak bersenang-senang, yang jelas.
Dahayu sudah menerima permintaan pertemanannya. Buktinya, di kotak obrolan, statusnya tidak hanya 'seseorang' saja, melainkan sudah berganti dengan nama. Javas membuka profil Dahayu, mengamati seraut wajah ayu seraya membaca identitasnya yang tertera.
Nama : Dahayu Agnimaya (도하유)
Javas mengerutkan kening, bahkan Dahayu punya nama Korea meski tidak lahir di sana. Keren sekali teman barunya ini bisa memiliki dua nama sesuai negara yang ditinggalinya. Sementara ia tinggal di Edinburgh sejak belum bisa merangkak, tetapi namanya tidak berubah. Orang-orang sini menyebut namanya dengan ejaan Amerika Latin, Havas, karena ia berkulit zaitun langsat, padahal namanya berasal dari kata Java, yang berarti pulau Jawa tempatnya lahir.
Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 23 Juli 2128
Alamat : 26 Kyungheedae-ro, Hoegi-dong, Dongdaemun-gu, 서울특별시 South Korea
Lokasi saat ini : Bukhansan National Park Internet Cafe
| Javas sedang mengetik . . .
Kamu daring lewat jaringan internet publik?
Dahayu sedang mengetik . . . |
Ya.
Dahayu sedang mengetik . . .
Menunggu bosan.
| Javas sedang mengetik . . .
Dengan siapa ke sana?
Dahayu sedang mengetik . . . |
Ayah saja, Ibu di rumah sakit sedang bekerja.
Dahayu sedang mengetik . . .
Ayah kondisi ercisnya sedang
memantau di rumah kaca.
Javas belum pernah mendengar kata ercis sebelumnya. Lekas ia membuka peramban internet dan mengetikkan ercis di mesin pencari. Keningnya mengerut.
| Javas sedang mengetik . . .
Ercis?
Javas sedang mengetik . . .
Lapangan golf di rumah kaca?
Dahayu sedang mengetik . . . |
ㅋㅋㅋㅋ
(LOL)
Dahayu sedang mengetik . . .
Ercis bukan lapangan golf.
Ercis sejenis tanaman.
Dahayu sedang mengetik . . .
Ercis di Skotlandia tidak ada?
| Javas sedang mengetik . . .
Tanaman?
| Javas sedang mengetik . . .
Apa sejenis pohon yang tumbuh
di pinggir jalan? Ek?
Dahayu sedang mengetik . . . |
Ercis tumbuh di daerah pegunungan
sejuk, tanaman yang sepintas mirip kacang.
Rasanya enak dibuat sayur tumis,
salah satu menu masakan Ibu yang kusuka.
|Javas sedang mengetik . . .
Masakan?
Dahayu sedang mengetik . . . |
Bagimu terasa asing semua ini, ya?
| Javas sedang mengetik . . .
Biar kusederhanakan
Javas sedang mengetik . . .
Kalian tidak makan makanan
sintetis seperti kami?
Dahayu sedang mengetik . . . |
ㅋㅋㅋㅋ
(LOL)
Makanan sintetis ayahku
rasanya menjijikkan katakan.
Dahayu sedang mengetik . . .
Ayah tidak semua teknologi bisa dipakai berkata.
Dahayu sedang mengetik . . .
Teknologi malas membuat manusia.
Javas tertegun. Perkenalan pertamanya dengan seorang teman dari tempat lain tidak hanya memberinya pandangan terhadap kehidupan di luar Skotlandia, tapi juga menyadarkannya bahwa di tempat lain, seseorang masih hidup dengan cara seperti manusia pada era lebih dari seratus tahun lalu hidup. Javas memandang berkeliling dari konter dapur tempatnya duduk. Kunci pintu dengan pemindai mata, kulkas pintar dengan layar sentuh yang bisa menampilkan bahan makanan apa yang habis dan perlu dipesan, pengatur suhu ruangan otomatis, piranti-piranti yang bekerja melalui perintah suara. Javas penasaran bagaimana rasanya tinggal dalam kehidupan Dahayu.
Dahayu sedang mengetik . . . |
Harus pergi.
Dahayu sedang mengetik . . .
Ayah sudah selesai.
| Javas sedang mengetik . . .
Tunggu!
Javas sedang mengetik . . .
Kita belum selesai mengobrol.
Dahayu sedang mengetik . . . |
Aku sudah menyimpan alamat
protokol internetmu.
| Javas sedang mengetik . . .
Alamat untuk apa?
Dahayu sedang mengetik . . . |
Kamu di sahabat pena anggota baru?
Berkirim surat elektronik tentu.
Sahabat Pena sebabnya forum ini bernama.
Dahayu sedang mengetik . . .
Tunggulah dariku surat.
Versi e-pos mu sudah perbarui
ke yang paling mutakhir, kan?
| Javas sedang mengetik . . .
Javas mengempaskan punggung ke sandaran kursi meja makan. Ia benar-benar masih harus meraba bagaimana sistem perkenalan di forum Sahabat Pena, namun ia tidak ingin mencari teman lain lagi. Dahayu mungkin memiliki banyak teman di benua-benua lain, ia terlihat seperti orang yang berpengalaman dalam menjalin pertemanan.
Pintu depan dibuka, Bapak selalu pulang kerja lebih awal dibandingkan Papa, karena jam kerja Bapak lebih fleksibel. Beliau menghampiri Javas lalu mengusap kepalanya.
"Sahabat Pena banget, nih? Akhirnya bocah ini mau keluar juga dari tempurungnya. Bagaimana perkenalan pertamamu, Nak?" tanya beliau ketika melirik layar komputer pribadi Javas. "Makan malam hari ini giliran Bapak yang siapkan, kamu ingin apa?" Bapak beranjak ke depan kulkas, menekan-nekan layar sentuh di sana.
"Tumis ... ercis?"
Bapaknya menoleh dengan kening berkerut, "Kamu tahu, Javas, di Skotlandia tidak ada ercis. Mengapa tiba-tiba kamu ingin makan itu?"
"Bapak tahu ercis?"
Bapak terkekeh mendengar pertanyaan konyol tersebut. "Memangnya kamu kira Bapak nggak pernah belajar soal tanaman di sekolah? Justru harusnya Bapak yang tanya. Kamu tahu ercis dari mana?"
Javas menggeleng, "Anu ... tugas sekolah dari guru biologi untuk mengenal jenis-jenis tanaman. Katanya tumis ercis enak, jadi aku penasaran. Makan malam terserah Bapak saja."
Javas membereskan komputer lipatnya lalu melompat turun dari kursi bar. Membawa barang-barang yang berserakan di sana kembali ke kamar. Bapak Javas menatap gerak-gerik anaknya dengan heran.
"Anak SD sudah dikenalkan sama ercis, ya?" gumam beliau.

Comments (1)
See all