Aku memulai dari orang pertama yang terlihat di lorong: Tasya.
"Kamu bilang bawa teh, tapi di meja ada dua kopi. Yang satu bahkan masih hangat."
Tasya gugup. "Saya hanya taruh teh di depan pintu. Saya nggak tahu siapa yang bawa kopi itu."
"Cangkir yang kamu bawa, warnanya abu dan putih. Tapi di dalam ruangan ada cangkir merah dan cokelat.
Bukan teh, Tasya. Kopi dan ada bekas lipstik. Warna yang kamu pakai malam itu."
Tasya terdiam.
Aku menyita cangkir dan mencatat tekanan panas yang masih tersisa. Waktu menyeduhnya kira-kira pukul
00.15. Tapi Tasya bilang sudah tidur pukul 00.30.
Seorang penulis terkenal bernama Raka telah hilang dalam Ruang Kerja nya. Orang rumah pun menghubungi seorang Detektif yg cukup Doyle Ford. Ini merupakan catatan penyelesaian kasus yang ditangani oleh Detektif tsb.
Comments (0)
See all